Cari Blog Ini

Laman

Total Tayangan Halaman

Entri Populer

Senin, 05 Desember 2011


Cara membuat Mail Merge Label

Bagi  teman-teman yang kesulitan membuat tabel manual, ini ada cara lebih cepat membuat label undangan dengan menggunakan Mail Merge. Disini kita akan menggabungkan Ms. Word dan Ms. Excel dalam pengerjaannya.
Berikut ini cara membuat label undangan dengan cara sangat sederhana, baik dalam membuat master label maupun mengetik data isiannya.
Langkah Pertama : kita membuat master label, misalkan kita akan membuat master label dengan jenis Label 103, langkah yang harus dilakukan adalah :
1. Buka dokumen Baru pada Microsoft Word
2. Tentukan page setup dokumen sesuai dengan jenis kertas label. Contoh kita gunakan height : 16 cm dan width : 21.5 cm dengan margin left : 0.5 cm, right : 0.5 cm, top : 0.5 cm dan bottom : 0.5 cm.
3. Setelah kita mengatur page setup dokumen langkah selanjutnya kita membuat table dengan jumlah kolom 5 dan baris 7. Kemudian atur lebar dan tinggi kolom seperti gambar berikut :
http://aliusmanhs.files.wordpress.com/2010/04/gambar-1.jpg?w=300&h=237
4. Setelah selesai membuat table agar nanti hasilnya tepat dengan Lebel yang akan kita gunakan kita dapat mencoba dengan mencetak di kertas dan disesuaikan dengan label yang kita gunakan sampai hasilnya benar-benar sesuai dengan yang kita inginkan.
5. Setelah selesai mencoba dengan di cetak, kita hilangkan garis tebel agar nanti ketika kita mencetak garis tebel tidak terlihat.
6. Simpan dokumen tadi dengan nama LABELMASTER
(anda bisa membuat label secara otomatis baca Membuat Label 103 di Word 2007)
Langkah Kedua : kita membuat data, misalkan kita akan membuat data dengan filed Nama, Pekerjaan dan Alamat. Langkah yang dilakukan adalah :
1. Buka dokumen baru
2. Buat table dengan jumlah kolom 3 dan jumlah baris 5 (jumlah baris dapat ditambah ketika kita mengetik data dengan cara menyimpan kursor di akhir kolom dan baris kemudian tekan TAB).
3. Pada kolom pertama baris pertama isikan Nama.
4. Pada kolom kedua baris pertama isikan Pekerjaan.
5. Pada kolom ketiga baris pertama isikan Alamat.
6. Pada kolom dan baris selanjutnya isikan nama, pekerjaan dan alamat, Lihat gambar
http://aliusmanhs.files.wordpress.com/2010/04/gambar-2.jpg?w=300&h=104
7. Kita juga dapat membuat table seperti diatas di Program Microsoft Excel yang kemudian di copy ke Microsoft Word.
8. Setelah kita selesai menyunting data maka simpan dokumen tersebut dengan nama LABELDATA
Langkah Ketiga : Langkah ketiga ini menggabungkan kedua dokumen tersebut, Langkah yang kita lakukan adalah sebagai berikut :
1. Buka kembali Dokumen File LABELMASTER
2. Pilih Menu Mailling dan Klik Star Mail Merge Pilih Select Recipients dan Pilih Use Existing List
http://aliusmanhs.files.wordpress.com/2010/04/gambar-3.jpg
3. Akan muncul kotak dialog Select Data Source, cari yang telah kita buat tadi dengan nama LEBELDATA dengan merubah Look in, setelah ditemukan kita Klik Open
http://aliusmanhs.files.wordpress.com/2010/04/gambar-4.jpg?w=300&h=191
4. Setelah langkah diatas kita lakukan, selanjutnya kita memasukan filed ke dalam table yang kita buat dengan cara kita klik icon …. Kemudian klik Filed satu persatu sesuai dengan posisi yang diinginkan.
http://aliusmanhs.files.wordpress.com/2010/04/gambar-5.jpg
Setelah kita masukan semua filed- filed hasilnya sebagai berikut :
http://aliusmanhs.files.wordpress.com/2010/04/gambar-6.jpg?w=300&h=203
5. Hal yang paling penting yang harus dilakukan adalah kita meletakan Next Record didepan filed nama selain di filed nama pada kolom pertama baris pertama. Cara memasukan Next Record Klik Rules pilih Next Record.
http://aliusmanhs.files.wordpress.com/2010/04/gambar-7.jpg
Sehingga seperti gambar berikut :
http://aliusmanhs.files.wordpress.com/2010/04/gambar-8.jpg?w=300&h=203
6. Untuk melihat hasil penggabungan data tadi dengan cara mengklik Ikon
http://aliusmanhs.files.wordpress.com/2010/04/gambar-9.jpg
Dan lihat hasilnya seperti ini :
http://aliusmanhs.files.wordpress.com/2010/04/gambar-10.jpg?w=300&h=205
…. Selamat Mencoba .

Jumat, 14 Januari 2011

Cara Mengembalikan Data Yang Hilang

Apakah Anda pernah secara tidak sengaja menghapus file Anda, kemudian sudah meng-empty recycle bin? Atau Anda telah mem-format hard disk tapi ingin data Anda kembali? Atau data hilang / rusak karena virus? Atau karena komputer mati atau restart tiba-tiba? Ada cara untuk mengembalikan data yang hilang, yaitu dengan satu software yang sangat lengkap, yaitu Ontrack EasyRecovery Professional. Inilah cara-cara mengembalikan data Anda yang hilang .
Pertama Anda harus download dulu software tersebut, silakan klik di sini untuk download software Ontrack Easy Recovery Professional. Pilih External Mirror #1.

Jika data Anda yang hilang di drive C:, sebaiknya install di komputer atau sistem operasi lain. Jika data yang hilang di drive selain C:, Anda bisa menginstall software ini di mana saja di komputer yang sama, asalkan tidak berada salam satu drive dengan data yang hilang tadi.
Software ini menyediakan sebuah solusi yang sangat komplit sehubungan dengan data yang hilang atau urusan recovery data yang hilang karena:
1. Virus.
2. Sektor yang tidak terbaca
3. Kesalahan aplikasi, system, atau shut down yang tidak normal.
4. Kerusakan pada critical area.
5. Ter-format
6. Penyebab lain yang memungkinkan hilangnya data.

Software ini di-install pada Windows 98 SE, Me, 2000, or XP, dan dapat me-recover data untuk pada semua sistem windows. Software ini memiliki empat feature utama, yaitu:
  1. Disk Diagnostics, yaitu tool untuk mengecek kondisi hardisk Anda apakah masih bagus atau tidak.
  2. Data Recovery, yaitu tool untuk mengembalikan data / file karena terhapus, terformat, dan sebagainya.
  3. Email Repair, yaitu tool untuk mengembalikan data email Outlook Express yang terhapus atau rusak.
  4. File Repair, yaitu tool untuk memperbaiki data / file Microsoft Word, Excel, Access, PowerPoint, dan ZIP (winzip) file yang rusak karena virus atau sebab lain.
Mari kita lihat satu per satu fasilitas yang ada dalam software ini.

1. Disk Diagnostics
Tool yang ada dalam Disk Diagnostics ini adalah:
• Data Advisor, untuk membuat disket recovery.
• Drive Tests, untuk mengetes kondisi fisik dari hard disk (disk drive).
• Jumper Viewer, untuk melihat posisi jumper pada hard disk.
• Partition Tests, untuk mengecek kondisi partisi hardisk.
• Size Manager, untuk melihat kapasitas hard disk
• SMART Tests, digunakan untuk mengetes kondisi Self-Monitoring, Analysis and Reporting Technology pada suatu hardisk.

2. Data Recovery
Tool-tool yang ada dalam Data Recovery ini adalah:
• Advanced Recovery, untuk mencari data yang sudah tidak dapat di-recover dengan tool lain, yaitu karena ter-format, ter-partisi, virus, atau hal lain.
• Deleted Recovery, untuk mencari data yang sudah dihapus. Ini adalah tool yang paling sering dipakai penulis.
• Format Recovery, untuk mencari data pada hard disk yang sudah di-format.
• Raw Recovery, untuk mencari file yang hilang berdasarkan signature.
• Resume Recovery, semua proses recovery dapat dihentikan sementara dan dilanjutkan pada lain waktu.
• Emergency Media, untuk membuat disket atau CD yang digunakan untuk me-recover data / file hilang.
3. Email Repair, digunakan untuk mengembalikan data email Outlook dan Outlook Express yang hilang.
4. File Repair, digunakan untuk mengembalikan file-file Microsoft Office dan ZIP yang rusak. Tool ini dapat memperbaiki file Microsoft Word, Excel, Access, PowerPoint, dan ZIP (winzip) file yang corrupt / rusak karena virus atau sebab lain.

Data atau file yang hilang lebih sulit di-recover jika:
1. Anda menambahkan file baru setelah Anda menghapus atau memformat hard disk.
2. Anda menggunakan FAT32 dalam Windows XP.
Demikian cara mengembalikan data yang hilang dengan software EasyRecovery Professional. Semoga data Anda bisa diselamatkan.

Tips Memilih Format Gambar; JPG, BMP

Sebagai bloger atau webmaster, jika ingin memasukkan gambar ke blog/web, kita harus memilih tipe gambar yang akan kita pakai, apakah JPG, GIF, atau PNG. Jika format yang dipilih tidak sesuai dengan jenis gambarnya, gambar tersebut ukurannya akan lebih besar daripada yang semestinya, dan menyebabkan waktu loading blog/website kita lebih lama. Padahal, pengunjung suka terhadap blog atau web yang loadingnya cepat dan tidak boros bandwidth. Untuk itu, kita harus mengusahakan agar gambar-gambar dalam blog atau website kita memiliki ukuran sekecil mungkin. Caranya bagaimana?
Memilih tipe dan memperkecil ukuran gambar
Jika kita menyimpan gambar dengan program pengolah gambar seperti Adobe Photoshop atau Microsoft Paint, maka kita dapat memlilih format gambar yang sesuai melalui menu File -> Save As dan pilih tipe file yang kita inginkan. Khusus untuk Adobe Photoshop ada feature tambahan yang lebih baik lagi dengan menu File -> Save For Web. Dengan Adobe Photoshop ini, selain dapat memilih tipe gambar, kita juga dapat mengatur kompresi dan kualitas gambar. Berikut ini tipe-tipe gambar yang sering digunakan.
BMP (Bitmap)
Tipe file BMP umum digunakan pada sistem operasi Windows dan OS/2. Kelebihan tipe file BMP adalah dapat dibuka oleh hampir semua program pengolah gambar. Baik file BMP yang terkompresi maupun tidak terkompresi, file BMP memiliki ukuran yang jauh lebih besar daripada tipe-tipe yang lain.
File BMP cocok digunakan untuk:
• desktop background di windows.
• sebagai gambar sementara yang mau diedit ulang tanpa menurunkan kualitasnya.
File BMP tidak cocok digunakan untuk:
• web atau blog, perlu dikonversi menjadi JPG, GIF, atau PNG.
• disimpan di harddisk/flashdisk tanpa di ZIP/RAR, kecuali space tidak masalah bagi Anda.
JPG/JPEG (Joint Photographic Experts Group)
Tipe file JPG sangat sering digunakan untuk web atau blog. File JPG menggunakan teknik kompresi yang menyebabkan kualitas gambar turun (lossy compression). Setiap kali menyimpan ke tipe JPG dari tipe lain, ukuran gambar biasanya mengecil, tetapi kualitasnya turun dan tidak dapat dikembalikan lagi. Ukuran file BMP dapat turun menjadi sepersepuluhnya setelah dikonversi menjadi JPG. Meskipun dengan penurunan kualitas gambar, pada gambar-gambar tertentu (misalnya pemandangan), penurunan kualitas gambar hampir tidak terlihat mata.
File JPG cocok digunakan untuk:
• gambar yang memiliki banyak warna, misalnya foto wajah dan pemandangan.
• gambar yang memiliki gradien, misalnya perubahan warna yang perlahan-lahan dari merah ke biru.
File JPG tidak cocok digunakan untuk:
• gambar yang hanya memiliki warna sedikit seperti kartun atau komik.
• gambar yang memerlukan ketegasan garis seperti logo.

Gambar 1. Contoh gambar kaya warna dengan JPG kualitas tinggi (32kb)

Gambar 2. Contoh gambar kaya warna dengan JPG kualitas rendah (14kb)
GIF (Graphics Interchange Format)
Tipe file GIF memungkinkan penambahan warna transparan dan dapat digunakan untuk membuat animasi sederhana, tetapi saat ini standar GIF hanya maksimal 256 warna saja. File ini menggunakan kompresi yang tidak menghilangkan data (lossles compression) tetapi penurunan jumlah warna menjadi 256 sering membuat gambar yang kaya warna seperti pemandangan menjadi tidak realistis. Pada program MS Paint, tidak ada fasilitas penyesuaian warna yang digunakan (color table) sehingga menyimpan file GIF di MS Paint seringkali menghasilkan gambar yang terlihat rusak atau berubah warna. Pada program pengolah gambar yang lebih baik, seperti Adobe Photoshop, color table bisa diatur otomatis atau manual sehingga gambar tidak berubah warna atau rusak.
File GIF cocok digunakan untuk:
• gambar dengan jumlah warna sedikit (dibawah 256).
• gambar yang memerlukan perbedaan warna yang tegas seperti logo tanpa gradien.
• gambar animasi sederhana seperti banner-banner iklan, header, dan sebagainya.
• print shoot (hasil dari print screen) dari program-program simple dengan jumlah warna sedikit.
File GIF tidak cocok digunakan untuk:
• gambar yang memiliki banyak warna seperti pemandangan.
• gambar yang didalamnya terdapat warna gradien atau semburat.

Gambar 3. Ilustrasi gambar transparan dengan GIF pada background kotak-kotak

Gambar 4 & 5. Gambar GIF animasi
PNG (Portable Network Graphics)
Tipe file PNG merupakan solusi kompresi yang powerfull dengan warna yang lebih banyak (24 bit RGB + alpha). Berbeda dengan JPG yang menggunakan teknik kompresi yang menghilangkan data, file PNG menggunakan kompresi yang tidak menghilangkan data (lossles compression). Kelebihan file PNG adalah adanya warna transparan dan alpha. Warna alpha memungkinkan sebuah gambar transparan, tetapi gambar tersebut masih dapat dilihat mata seperti samar-samar atau bening. File PNG dapat diatur jumlah warnanya 64 bit (true color + alpha) sampai indexed color 1 bit. Dengan jumlah warna yang sama, kompresi file PNG lebih baik daripada GIF, tetapi memiliki ukuran file yang lebih besar daripada JPG. Kekurangan tipe PNG adalah belum populer sehingga sebagian browser tidak mendukungnya.
File PNG cocok digunakan untuk:
• gambar yang memiliki warna banyak.
• gambar yang mau diedit ulang tanpa menurunkan kualitas.
File PNG tidak cocok digunakan untuk:
• gambar yang jika dikompress dengan JPG hampir-hampir tidak terlihat penurunan kualitasnya.

Gambar 6. Ilustrasi gambar transparan dengan PNG pada background kotak-kotak (hanya ilustrasi, gambar di atas bertipe JPG).
Raster vs Vektor
Semua tipe file gambar yang disebutkan di atas (BMP, JPG, GIF, dan PNG) termasuk jenis gambar raster (atau disebut juga Bitmap). Gambar raster terdiri dari titik-titik pixel yang jumlahnya tetap. Jika diperbesar, baik di-zoom atau diubah ukuran gambarnya, gambar akan terlihat pecah atau tidak sebagus aslinya. Jenis gambar yang lain adalah gambar vektor. Gambar vektor terdiri dari garis, bentuk, bidang, dan warna yang dituliskan dalam instruksi-instruksi matematis. Jika diperbesar, gambar vektor kualitasnya tetap. Aplikasi pengolah gambar vektor misalnya CorelDraw (CDR) dan Adobe Ilustrator (AI). Gambar vektor saat ini tidak dapat digunakan di web atau browser.
Demikian penjelasan mengenai tipe-tipe gambar, dengan memilih tipe gambar yang sesuai, ukuran file gambar jadi lebih kecil, dan pengunjung web/blog kita tidak perlu menunggu lama pada saat loading dan menghemat bandwidth pengunjung, sehingga pengunjung akan lebih kerasan singgah di web atau blog kita. Semoga bermanfaat.