Hallo all my visiter, how are today!
Iqra’, perintah membaca yang disebutkan dalam ayat yang pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, mengharuskan dimulainya dengan nama Allah. اقراْ بسم ربك الذي خلق , Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan, begitu ayat pertama dimulai. Apakah makna khusus dari penyertaan nama sang pencipta dalam perintah iqra’? Kita melihat bahwa seluruh surat dalam Al Qur’an dimulai dengan basmalah (istilah umum para ahli Islam untuk menyebut bismillah), kecuali surat Bara’ah (at taubah).
Penjelasan tentang hal ini dapat kita temukan, pertama, dalam kata rabb. Allah memerintahkan iqra’ dengan اسم ربك (nama rabb). Rabb umumnya dalam bahasa Indonesia kita terjemahkan sebagai Tuhan. Rabb dalam keyakinan arab semenjak awal adalah yang menciptakan, memelihara, dan mengatur alam semesta. Dengan menyebut nama Rabb saat iqra’ maka Muhammad telah menghubungkan atau connecting dengan yang 100 % maha tahu akan obyek yang akan diiqra (dibaca), bahkan Muhammad juga pada saat yang sama telah menyerahkan diri dengan koneksi itu kepada Yang Menciptakan, Memelihara, dan Mengatur seluruh organisme tubuh dan ruhnya. Tentu saja hal itu akan membuat iqra’ yang dilakukan Muhammad berhasil sempurna. Sebab Rabb semesta alam pasti membimbing dan memberinya kekuatan dengan koneksi itu.
Kedua, ternyata, seperti dituturkan ahli tafsir paling awal mulai dari Ibnu Abbas dan lainnya, hakekat dari perintah iqra’ dengan nama Rabb dalam ayat pertama Al Qur’an adalah bahwa Basmalah merupakan ayat pertama yang diturunkan. Basmalah ini juga diturunkan kepada Nabi dan Rasul sebelumnya dan salah satunya sangat jelas dalam Al Qur’an bagaimana Nabi Sulaiman bahkan menggunakan basmalah dalam pembuka suratnya kepada Ratu Balqis, penguasa negeri Saba’ (Yaman).
Ketiga Rasulullah sendiri dalam salah satu Sabdanya menegaskan putusnya/rusaknya setiap perkara yang tidak dimulai dengan basmalah. Kita menjadi mengerti mengapa misalnya, seluruh surat dalam Al Qur’an dimulai dengan basmalah, selain surat Bara’ah, sesuai dengan petunjuk malaikat Jibril AS kepada Rasulullah. Menjadi jelas pula bagi kita mengapa Rasulullah selalu memulai kegiatan dengan basmalah.
Keempat, masyhur penjelasan di kalangan ulama bahwa makna huruf “ba” dalam lafaz basmalah dan biismi (potongan dari biismi dan Allah yang kemudian disatukan menjadi bismillah) adalah :
كان وبي يكون مايكون بي كان ما (DenganKu semua yang ada menjadi ada dan yang akan ada menjadi ada). Memulai sesuatu dengan bismillah, seperti dalam iqra’ Muhammad dengan bismirabb, sama artinya dengan ; pengakuan keberadaan diri dan semesta yang dipelihara, dan diatur oleh pencipta-Nya (Rabb) dan bahwa tanpa Rabb kita tidak akan pernah ada, tidak akan pernah memiliki daya (power) dan kemampuan (kompetensi) apa pun; dan penyerahan serta doa kiranya kita disukseskan dan diberi berkah dalam perkara yang kita kerjakan. Bedanya adalah bahwa apabila dalam bismirabb belum ada penegasan dan keyakinan yang tegas tentang siapa Rabb itu, maka dalam bismillah kita telah menegaskan dan mengimani (tauhid) bahwa Rabb itu adalah Allah Yang Maha Esa dan Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Mulailah hari dan seluruh kegiatan anda dengan بسم الله الرحمن الرحيم , tunjukkan pengakuan kehambaan dan penyerahan diri dan kegiatan anda dalam basmalah itu, pandanglah dunia dengan penuh harapan, lihatlah sekililingmu dan tebarkan cintamu kepada mereka, dan kini rasakanlah betapa Allah Rabb semesta alam sangat menyayangimu, senantiasa memelihara dirimu, dan akan mengabulkan semua doa dan usahamu. Allah Maha Mendengar dan Maha Kuasa atas segala sesuatu.